ADS

Senin, 01 Februari 2016

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN


PROPOSAL PENELITIAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia khususnya di sekolah dasar  (SD) sangat bergantung pada kualitas proses pembelajaran yang dikelola oleh guru, di sinilah guru memegang peranan penting dan dituntut lebih profesional dalam meningkatkan kinerjanya.
Proses perbaikan pembelajaran merupakan sebuah komitmen yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas. keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa yang diukur melalui tes atau ujian baik berupa tes formatif, Ulangan tengah semester (UTS) maupun ulangan umum semester (UUS) . Namun kenyataan yang ada pada setiap akhir proses pembelajaran tidaklah harapan tersebut terwujud. Oleh karena itu perbaikan proses pembelajaran mutlak dilaksanakan oleh setiap guru
          Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Demikian juga pada pembelajaran yang ada di IV SD Negeri .....terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Guru menginginkan adanya peningkatan prestasi bagi tiap siswa-siswinya. Untuk itu banyak upaya yang dilakukan oleh Guru demi tercapainya tujuan tersebut.
untuk mewujudkan hasil belajar yang baik, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. misalnya saja bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang ditetapkan, media yang digunakan dan lain-lain. Selain komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, juga ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan akademis siswa dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dalam suasana kelas yang memberi rasa aman kepada siswa. Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa. Kemudian secara bertahap guru memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan pengalaman keberhasilan kepada siswa sehingga mereka mampu berhasil dalam tugas pelajaran.
kualitas pendidikan sekarang ini menjadi sorotan banyak orang oleh karena itu Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian dan menjadi tujuan utama dalam pemerintahan. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yang ingin dicapai melalui inovasi-inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar atau sarana prasarana serta peningkatan mutu profesional guru.
Dengan melihat pengertian tersebut, guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan situasi kondusi, sebagai media penyalur kegiatan siswa serta memberikan motivasi dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan pembelajaran. Guru juga dituntut dapat melakukan perubahan proses pembelajaran agar situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, sehingga hasil yang dicapai dapat meningkat.
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang palingbanyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air ituakan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka airakan menempati ruangan .
Mencermati keberadaan SD Negeri .............., khususnya di kelas IV terdapat setengah lebih jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada materi pokok “Mendeskripsikan anggota-anggota keluarga”. Hal ini ditegaskan dari jumlah 32 siswa hanya 13 siswa atau sekitar 41% siswa yang sudah tuntas dan rata-rata mereka mendapat nilai diatas 60. berarti sekitar 18 atau 59% siswa belum tuntas belajar dengan banyak yang mendapat nilai kurang dari 60.
Berdasarkan masalah diatas, penulis dibantu oleh teman sejawat menganalisis penyebab masalah di atas. Adapun Hasil analisis tersebut antara lain sebagai berikut :
a.     Guru terlalu monoton dalam penyampaian materi sehingga siswa kurang  berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
b.      Kurang lengkapnya media atau alat peraga yang digunakan oleh guru
c.       metode yang digunakan kurang tepat dan tidak bervariasi
d.      guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
e.       kurangnya bimbingan yang diberikan guru kepada siswa
Dari beberapa rangkaian analisis yang ada, mengingat keterbatasan waktu, biaya serta tenaga, juga atas pertimbangan pengamat, maka hanya sebagian permasalahan yang akan diteliti.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis yang sudah ada, penulis yang dibantu oleh pengamat, kemudian mencari, memilih dan selanjutnya menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah metode sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang anggota-anggota keluarga?
 2. Apakah dengan media gambar komik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa tentang anggota-anggota keluarga?
C.  Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.    Membuktikan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dapat memotivasi belajar siswa.
2.    Mengetahui seberapa banyak pengaruh penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.
3.     Membuktikan pemberian latihan secara intensif dapat meningkatkan pemahaman siswa.
4.    Melaksanakan tugas akhir perkuliahan selama menjalankan pendidikan S.1 PGSD di FIP UNIMED.
D.  Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan, penulis dapat mengambil manfaat sebagai berikut :
1.      Bagi Siswa
a.   Memotivasi siswa dalam pembelajaran
b.   Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran
c.   Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru
d.   Menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab
2.      Bagi Guru
a.   Menambah pengalaman guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan menjadi tenaga pendidik yang lebih professional.
b.   Meningkatkan pengetahuan guru dalam memperbaiki pembelajaran dikelasnya
c.   Sebagai pedoman, panduan dan perbandingan dalam meningkatkan proses belajar mengajar dalam kelas
d.   Memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran
e.   Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
3.      Bagi Sekolah
a.   Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran di sekolah pada khususnya dan pendidikan pada umumnya.
b.   Sekolah lebih maju dan berkembang karena adanya peningkatan hasil pembelajaran.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.           Kajian Teori Tentang Pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat diamati secara langsung dari luar, dan ditandai dengan adanya proses perubahan. Menurut Syaiful Bachri Djamarah (2000 : 141) belajar adalah serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam beinterkasi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Selain definisi di atas, ada pula yang mendefinisikan bahwa “belajar adalah berubah” (Sardiman, 1994 : 23). Maksud yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah bahwa belajar sebagai usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga membentuk suatu kecakapan, keterampilan, pengertian, sikap, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Yang jelas menyangkut semua aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli seperti tersebut di atas, maka belajar dapat disimpulkan sebagai suatu usaha memperoleh perubahan tingkah laku menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini guru berperan sebagai komunikator (communicator) yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar (message) kepada siswa sebagai penerima pesan (communican).
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pembelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.    Kegiatan pembelajaran pada dasarnya mengembangkan kemampuan psikis dan fisik serta penyesuaian sosial siswa secara utuh.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah menciptakan suatu sistem untuk mendukung terlaksananya proses belajar.
B.            Prestasi Belajar
Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan hasil belajar siswa, prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.        
Evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk mengevasluasi atau menilai perkembangan dan kemajuan siswa dalam usaha menguasai bahan atau materi pelajaran yang disajikan oleh guru serta tujuan-tujuannya  telah jelas dirumuskan dalam kurikulum (Soebiyanto, 1990 : 90).
Azas penilaian evaluasi ini harus bersifat objektif dan menyeluruh, serta berkesinambungan. Yang dimakud dengan objektif bila penilaian menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Menyeluruh artinya bila penilaian mencakup seluruh proses  belajar serta menggambarkan perubahan tingkah laku, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Selanjutnya dikatakan berkesinambungan bila pelaksanaan penilaian dilakukan secara terus menerus, berencana, dan bertahap. Ketiga hal tersbut merupakan prinsip-prinsip dalam evaluasi hasil belajar (Soebiyanto, 1990 : 90).


Teknik evaluasi adalah cara-cara yang digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Pada garis besarnya teknik evaluasi dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.        Teknik tes
        Teknik tes yaitu teknik evaluasi yang menggunakan sejumlah tes untuk mendapatkan data.
2.        Teknik non tes
Teknik non tes yaitu teknik evaluasi yang tidak menggunakan alat tes atau soal-soal tes. Digunakan untuk mengukur segi afektif siswa, misalnya sikap, motivasi, bakat, maupun minat. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui angket, wawancara, maupun observasi atau inventory.
C.          Aktivitas Belajar
Dalam proses pembelajaran, seorang guru pada saat menyajikan bahan ajar kepada siswa kerap kali menggunakan media agar informasi/bahan ajar tersebut dapat diterima atau diserap dengan baik oleh para siswa dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku baik. Selain itu juga untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran membuat pembelajaran lebih terfokus, perhatian siswa akan lebih tertuju pada media tersebut. Hal ini berarti meningkatkan aktivitas belajar siswa dan terutama mengurangi terjadinya verbalisme (salah penafsiran) terhadap bahan ajar yang disampaikan pada diri siswa.
D.          Metode Sosiodrama
   Keberhasilan suatu pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat peraga/media, juga dipengaruhi penggunaan metode yang tepat dan penelitian metode yang tepat oleh guru. Karena kegagalan suatu pembelajaran bisa diakibatkan oleh penggunaan metode yang  tidak tepat  dalam menyajikan materi kepada siswa. Dengan memiliki pengetahuan umum mengenal sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dalam situasi dan kondisi yang tepat.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kompetensi dasar Mendeskripsikan anggota-anggota keluarga, penulis menggunakan metode Sosiodrama.
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
         1.     Drill wajar digunakan untuk :
a. Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya).
b. Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, mengurang
           2.   Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.
b.  Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan.
c.  Lama latthan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.
d.  Selingilah latihan agar tidak membosankan.
e.  Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.
          3.    Kelebihan :
a. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
b. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan
4.    Kelemahan :
a. Siswa cenderung belajar secara mekanis.
b. Dapat rnenyebabkan kebosanan.
c. Mematikan kreasi siswa.
d. Menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata tetapi tak tahu arti).

E.       Media Gambar Komik
Miarso (1980) menegaskan  bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Dalam  pembelajaran, media memiliki banyak fungsi/kegunaan antara lain untuk mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi, sikap pasif siswa dalam belajar, dan mengatasi keterbatasan fisik kelas. NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
 Kegunaan media dan alat peraga dalam mengatasi hambatan proses komunikasi antara lain untuk mengatasi verbalisme (ketergantungan untuk menggunakan kata-kata lisan dalam memberikan penjelasan) artinya dengan kata-kata lisan yang mungkin abstrak dapat digambarkan dan dibantu dengan penggunaan media atau alat peraga sehingga verbalisme dapat diminimalkan bahkan dapat ditiadakan, seperti pepatah a picture worth a thousand word (satu gambar senilai dengan seribu kata).  Misalnya, menunjukkan benda konkret berupa bahan makanan sebagai sumber energi akan membuat siswa lebih  tahu  jenis energi, dari pada jika hanya menceritakan saja.
Dalam mengatasi sikap pasif siswa, media pembelajaran juga memiliki berbagai kegunaan, antara lain menimbulkan kegairahan belajar, menfokuskan/menarik perhatian, memungkinkan atau setidaknya mendekatkan interaksi langsung dengan lingkungan nyata, memberikan perangsang yang sama untuk mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
   Keberhasilan suatu pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat peraga/media, juga dipengaruhi penggunaan metode yang tepat dan penelitian metode yang tepat oleh guru. Karena kegagalan suatu pembelajaran bisa diakibatkan oleh penggunaan metode yang  tidak tepat  dalam menyajikan materi kepada siswa.

F.     Materi

A.          Pengertian   Air
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang palingbanyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
B.           Sifat-sifat  Air
1.              Air Menempati Ruang
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air ituakan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka airakan menempati ruangan dari botol.Percobaan:langkah-langkaha)ambillah gelas ataau botol kosongb)isilah gelas dengan air hingga penuhC) apa yang terjadi dengan air?Amatilah!Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol atau gelas tersebut.
2.               Air  Mempunyai  Berat
Air memiliki berat. contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air hingga penuh maka,apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.Percobaan:Langkah-langkaha) ambillah ember kosong b) angkatlah ember tersebut atau timbanglah berat ember. c} letakan ember dan tuanglah air kedalamnya hingga penuh.d) angkatlah ember tersebut! apa yang dirasakan? apakah berat ember sama dengan berat emberawal?Maka dapat disimpulkan air itu memiliki berat.
3.              PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas ataubenda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan selalu datar.Percobaan:Melihat permukaan air tenangLangkah-langkah
a) masukan air dalam gelas
b) aduklah air tersebut beberapa saat!
c) tunggu hingga air tenang
d) bagaimana permukaan air setelah tenang?Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat permukaan air yangselalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atautembok batu bata supaya tidak miring.
4.              Air  Mengalir  Ketempat  Yang  Paling  Rendah
Air mempuyai sifat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya airsungai, air sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke tempat yanglebih rendah.Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah papan dari kayu
b)miringkanlah papan tersebut lalu tuangkan air pada papan tesebut
c)amatilah gerakan air!Kesimpulan Air yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah,karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5.              Air  Melarutkan  Beberapa  Zat
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalamair lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larutdalam air. Percobaan:Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!Amati yang terjadi!Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkanbeberapa zat
.6.  Air  Menekan  Kesegala  Arah
Air memiliki sifat menekan kesegala arah. contohnya apabila kantong plastik diisi air lalukantong plastik tersebut ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena airmemiliki sifat menekan ke segala arah.Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambilah sebuah kantong plastik yang besar
b) isilah kantong tersebut dengan air hingga penuh
c) tusuklah kantong tersebut dengan jarum.
d) amatilah apa yang terjadi!Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk dengan jarum, karena sirmemiliki sifat memekan kesegala arah.
7.      Air  Dapat  Berubah  Wujud
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya dalam pembuatan es batu, air yangdibungkus kantong plastik lalu di masukan kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebutlama kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.ada beberapa perubahan wujud benda yaitu:1. Pencairan/mencair yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.2. Pengembunan yaitu perubahan dari gas menjadi cair.3. Penyubliman yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas
Sumber:  Prof. Surya Yohanes.2006.IPA Dibuat Asyik. Jakarta: PT . Armandelta Selaras




























BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A.     Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri ...................... Jumlah siswa kelas I ada 15 orang, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan siklus berulang adalah sebagai berikut:
a.    Tanggal 27 Juli 2012  konsultasi dan diskusi dengan supervisor  tentang menyusun RPP, Identifikasi, dan Lembar Observasi.
b.    Tanggal 7 Agustus 2012 pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I.
c.    Tanggal 21Agustus2012 penyusunan laporan perbaikan pembelajaran siklus I.
d.   Tanggal 14 September 2012 pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II
e.    Tanggal 20 September 2012 penyusunan laporan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II.
B.     Diskripsi Perbaikan Pembelajaran Per Siklus
1.    Pra Siklus
a.   Perencanaan
1. Meminta ijin dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi teman sejawat
4. Melakukan pembelajaran
b.   Pelaksanaan
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut.
1.      Pra KBM                                                                                                                                                                  
                                                             a.            Guru Dan siswa Berdoa Bersama
                                                            b.            Guru Mengabsen siswa
                                                             c.            Guru menyiapkan Alat – alat Pelajaran
                                                            d.            Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran
2.      Kegiatan Awal
                                                             a.      Apersepsi
3.      Kegiatan Inti
a.   secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang anggota-anggota keluarga
b.   siswa melakukan tanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c.   setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menujukkan anggota-anggota keluarga
4.      Kegiatan akhir
a.   Dengan bimbingan Guru siswa menyimpulkan materi
b.   Siswa melaksanakan Evaluasi
c.   guru mengoreksi hasil evaluasi siswa
c.   Pengamatan
Fokus Observasi :
1)      Penyediaan buku suku sumber : ada, tetapi tidak lengkap.
2)      Penyediaan alat peraga ada tetapi kurang relevan.
3)      Penyampaian informasi awal yang tentang materi yang dibahas : ada.
4)      Pelaksanaan apersepsi : ada.
5)      Penggunaan alat peraga secara optimal : tidak optimal.
6)      Penggunaan metode yang bervariasi : ya bervariasi, tetapi kurang relevan dengan materi.
7)      Menyampaikan kesimpulan materi : ya ada.
8)      Pelaksanaan evaluasi : ada.
9)      Menilai hasil evaluasi : ada.
10)    Menganalisis hasil evaluasi : ya ada.
d.   Refleksi
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hasilnya masih jauh dari yang diharapkan, atau nilainya jauh dari KKM yang ditentukan (KKM IPA adalah 60). Selain itu juga aktivitas yang terlihat belum maksimal karena lebih dari 50 % jumlah siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran.
Melihat kenyataan yang sedemikian rupa, maka penulis perlu melaksanakan  perbaikan siklus I.
2. Siklus I
a.   Perencanaan
1. Meminta ijin dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi teman sejawat
4. Melakukan pembelajaran
b.   Pelaksanaan
1.            Pra KBM
                                                 a.      Guru Dan siswa Berdoa Bersama
                                                b.      Guru Mengabsen siswa
                                                 c.      Guru menyiapkan Alat – alat Pelajaran
                                                d.      Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran
2.      Kegiatan Awal
a.   Apersepsi
Mengajukan Pertanyaan yang mengarah pada materi :
Contoh :  Kegiatan Inti
a.  secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan dari guru     tentang  anggota-anggota keluarga
b.   secara individual siswa bertanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c.   setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
3.      Kegiatan Perbaikan
a.   secara kelompok siswa melakukan Sosiodrama dengan mencoba berperan menjadi anggota keluarga dan menunjukkan kedudukannya dalam keluarga
b.   secara individu siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
4.      Kegiatan akhir
a.     Dengan bimbingan Guru siswa menyimpulkan materi
b.     Siswa melaksanakan Evaluasi
c.     guru mengoreksi hasil evaluasi siswa
c.   Pengamatan
Fokus observasi :
1)      Peningkatan prestasi belajar melalui metode Sosiodrama : ada.
2)      Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar melalui penggunaan media gambar gambar komik : ya ada, relevan.
3)      Penyediaan buku sumber : ya ada, lengkap.
4)      Penyedian alat peraga : ada.
5)      Penyampaian informasi awal tentang materi yang dibahas : ada.
6)      Pelaksanaan apersepsi : ada
7)      Penggunaan alat peraga secara optimal : ya ada.
8)      Penggunaan metode yang bervariasi : ya.
9)      Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran : ya.
10)    Pelaksanaan evaluasi : ya.
11)    Menilai hasilk evaluasi : ya.
12)    Menganalisis nilai hasil evaluasi : ya ada.
d.   Refleksi        
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil perbaikan pembelajaran IPA  siklus I pada dasarnya sudah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, tetapi berdasarkan analisis, hasil latihan kebanyakan siswa masih keliru dalam menunjukkan kedudukan matahari. Untuk itu penulis memandang masih perlu melaksanakan  perbaikan siklus II.
3. Siklus II
a.   Perencanaan
1. Meminta ijin dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi teman sejawat
4. Melakukan pembelajaran
b.   Pelaksanaan
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran siklus II sama dengan langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus I, langkah-langkah perbaikan siklus II adalah sebagai berikut :
1.      Pra KBM
                                                 a.      Guru Dan siswa Berdoa Bersama
                                                b.      Guru Mengabsen siswa
                                                 c.      Guru menyiapkan aat – alat Pelajaran
                                                d.      Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran
2.      Kegiatan Awal
a.       Apersepsi
Mengajukan Pertanyaan yang mengarah pada materi :
3.      Kegiatan Inti
a.  secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan dari guru     tentang  anggota-anggota keluarga
b.   secara individual siswa bertanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c.   setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
4.      Kegiatan Perbaikan
a.   Secara kelompok siswa melakukan Sosiodrama dengan mencoba berperan menjadi anggota keluarga dan menunjukkan kedudukannya dalam keluarga
b.   secara individu siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
5.      Kegiatan akhir
a.     Dengan bimbingan Guru siswa menyimpulkan materi
b.     Siswa melaksanakan Evaluasi
c.     guru mengoreksi hasil evaluasi siswa
c.   Pengamatan
Fokus observasi :
1)      Peningkatan prestasi belajar melalui metode Sosiodrama : ada.
2)      Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar melalui penggunaan media gambar gambar komik : ya ada, relevan.
3)      Penyediaan buku sumber : ya ada, lengkap.
4)      Penyedian alat peraga : ada.
5)      Penyampaian informasi awal tentang materi yang dibahas : ada.
6)      Pelaksanaan apersepsi : ada
7)      Penggunaan alat peraga secara optimal : ya ada.
8)      Penggunaan metode yang bervariasi : ya.
9)      Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran : ya.
10)    Pelaksanaan evaluasi : ya.
11)    Menilai hasilk evaluasi : ya.
12)    Menganalisis nilai hasil evaluasi : ya ada.
d.   Refleksi         
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil perbaikan pembelajaran IPA siklus II pada dasarnya sudah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, maka pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan tuntas.










DAFTAR PUSTAKA

Wardani, IG. A. K. dkk (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional (panduan).
                  Pusat Penerbitan Univesitas Terbuka. Jakarta

Gatot Muhsetyo. Dkk (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta Universitas Terbuka

Dra. M. G. Dwidjiastuti, M.Pd, dkk. (1997). Strategi Belajar Mengajar. D II. PGSD / Semester II, Surakarta, Universitas Sebelas Maret.

Prof. Surya Yohanes.2006.IPA Dibuat Asyik. Jakarta: PT . Armandelta Selaras

Wardani, IG, A.K. dkk (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Pusat Penerbitasn Universitas                  Terbuka Jakarta.

Sugandi Achmad Drs. M.Pd, dkk (2004) Teori Pembelajaran, Semarang, UPT MKK UNNES

Herhyanto, Nar. Hamid H. M. Akib (2006). Statistika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar