PROPOSAL PENELITIAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber
daya manusia khususnya di sekolah dasar
(SD) sangat bergantung pada kualitas proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru, di sinilah guru memegang peranan penting dan dituntut lebih
profesional dalam meningkatkan kinerjanya.
Proses perbaikan pembelajaran merupakan sebuah komitmen yang
harus dilakukan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas. keberhasilan
proses pembelajaran ditandai dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa
yang diukur melalui tes atau ujian baik berupa tes formatif, Ulangan tengah
semester (UTS) maupun ulangan umum semester (UUS) . Namun kenyataan yang ada
pada setiap akhir proses pembelajaran tidaklah harapan tersebut terwujud. Oleh
karena itu perbaikan proses pembelajaran mutlak dilaksanakan oleh setiap guru
Setiap kegiatan pembelajaran
mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Demikian
juga pada pembelajaran yang ada di IV SD Negeri .....terutama
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Guru menginginkan adanya peningkatan prestasi bagi tiap
siswa-siswinya. Untuk itu banyak upaya yang dilakukan oleh Guru demi
tercapainya tujuan tersebut.
untuk mewujudkan hasil belajar yang baik, banyak
dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. misalnya saja bagaimana cara
mengorganisasikan materi, metode yang ditetapkan, media yang digunakan dan lain-lain.
Selain komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, juga
ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu siswa
untuk mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan
akademis siswa dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya
dalam suasana kelas yang memberi rasa aman kepada siswa. Untuk itu guru perlu
mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa. Kemudian
secara bertahap guru memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan
pengalaman keberhasilan kepada siswa sehingga mereka mampu berhasil dalam tugas
pelajaran.
kualitas pendidikan sekarang ini menjadi sorotan banyak
orang oleh karena itu Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi
perhatian dan menjadi tujuan utama dalam pemerintahan. Peningkatan kualitas
pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yang ingin
dicapai melalui inovasi-inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah
proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum,
peningkatan fasilitas belajar mengajar atau sarana prasarana serta peningkatan
mutu profesional guru.
Dengan melihat pengertian tersebut, guru sebagai
pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan situasi
kondusi, sebagai media penyalur kegiatan siswa serta memberikan motivasi dan
membimbing siswa agar dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui
kegiatan pembelajaran. Guru juga dituntut dapat melakukan perubahan proses
pembelajaran agar situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, sehingga hasil
yang dicapai dapat meningkat.
Pengertian air adalah zat cair yang ada
dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang palingbanyak jumlahnya di bumi,
hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air
yang dituangkan pada gelas maka air ituakan menempati ruang dalam gelas, begitu
juga air yang dituangkan kedalam botol maka airakan menempati ruangan .
Mencermati keberadaan SD Negeri .............., khususnya di
kelas IV terdapat setengah lebih jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada materi pokok
“Mendeskripsikan anggota-anggota keluarga”. Hal ini ditegaskan dari jumlah 32 siswa hanya 13 siswa atau
sekitar 41% siswa yang sudah tuntas dan rata-rata mereka mendapat nilai diatas
60. berarti sekitar 18 atau 59% siswa belum tuntas belajar dengan banyak yang
mendapat nilai kurang dari 60.
Berdasarkan masalah diatas, penulis dibantu oleh teman
sejawat menganalisis penyebab masalah di atas. Adapun Hasil analisis tersebut
antara lain sebagai berikut :
a. Guru
terlalu monoton dalam penyampaian materi sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
b. Kurang
lengkapnya media atau alat peraga yang digunakan oleh guru
c. metode
yang digunakan kurang tepat dan tidak bervariasi
d. guru
kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
e. kurangnya
bimbingan yang diberikan guru kepada siswa
Dari
beberapa rangkaian analisis yang ada, mengingat keterbatasan waktu, biaya serta
tenaga, juga atas pertimbangan pengamat, maka hanya sebagian permasalahan yang
akan diteliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
analisis yang sudah ada, penulis yang dibantu oleh pengamat, kemudian mencari,
memilih dan selanjutnya menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah metode sosiodrama dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang anggota-anggota keluarga?
2. Apakah
dengan media gambar komik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa tentang anggota-anggota
keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.
Membuktikan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai
dapat memotivasi belajar siswa.
2.
Mengetahui seberapa banyak pengaruh penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran.
3.
Membuktikan
pemberian latihan secara intensif dapat meningkatkan pemahaman siswa.
4.
Melaksanakan tugas akhir perkuliahan selama menjalankan
pendidikan S.1 PGSD di FIP
UNIMED.
D. Manfaat
Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan, penulis dapat mengambil
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi
Siswa
a. Memotivasi siswa dalam
pembelajaran
b. Memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran
c. Menumbuhkan
rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru
d. Menumbuhkan keberanian siswa
dalam menjawab
2. Bagi
Guru
a. Menambah
pengalaman guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan menjadi tenaga
pendidik yang lebih professional.
b. Meningkatkan
pengetahuan guru dalam memperbaiki pembelajaran dikelasnya
c. Sebagai
pedoman, panduan dan perbandingan dalam meningkatkan proses belajar mengajar
dalam kelas
d. Memudahkan
guru dalam menyajikan materi pelajaran
e. Sarana bagi
guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
pembelajaran di sekolah pada khususnya dan pendidikan pada umumnya.
b. Sekolah lebih maju dan berkembang karena
adanya peningkatan hasil pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori Tentang
Pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan
mental yang tidak dapat diamati secara langsung dari luar, dan ditandai dengan
adanya proses perubahan. Menurut Syaiful Bachri Djamarah (2000 : 141) belajar
adalah serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam beinterkasi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Selain definisi di atas,
ada pula yang mendefinisikan bahwa “belajar adalah berubah” (Sardiman, 1994 :
23). Maksud yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah bahwa belajar sebagai
usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar tidak hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga membentuk suatu kecakapan,
keterampilan, pengertian, sikap, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian
diri. Yang jelas menyangkut semua aspek organisme dan tingkah laku pribadi
seseorang.
Berdasarkan beberapa
pendapat para ahli seperti tersebut di atas, maka belajar dapat disimpulkan
sebagai suatu usaha memperoleh perubahan tingkah laku menuju perkembangan
pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran pada
hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini guru
berperan sebagai komunikator (communicator)
yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar (message)
kepada siswa sebagai penerima pesan (communican).
Pembelajaran merupakan
suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan
pembelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Kegiatan
pembelajaran pada dasarnya mengembangkan kemampuan psikis dan fisik serta
penyesuaian sosial siswa secara utuh.
Dari penjelasan tersebut di
atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah menciptakan suatu sistem untuk
mendukung terlaksananya proses belajar.
B.
Prestasi Belajar
Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan hasil
belajar siswa, prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Evaluasi hasil belajar
adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk mengevasluasi atau menilai
perkembangan dan kemajuan siswa dalam usaha menguasai bahan atau materi
pelajaran yang disajikan oleh guru serta tujuan-tujuannya telah jelas dirumuskan dalam kurikulum
(Soebiyanto, 1990 : 90).
Azas penilaian evaluasi ini
harus bersifat objektif dan menyeluruh, serta berkesinambungan. Yang dimakud
dengan objektif bila penilaian menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Menyeluruh artinya bila penilaian mencakup seluruh proses belajar serta menggambarkan perubahan tingkah
laku, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Selanjutnya dikatakan
berkesinambungan bila pelaksanaan penilaian dilakukan secara terus menerus,
berencana, dan bertahap. Ketiga hal tersbut merupakan prinsip-prinsip dalam
evaluasi hasil belajar (Soebiyanto, 1990 : 90).
Teknik evaluasi adalah
cara-cara yang digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Pada
garis besarnya teknik evaluasi dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.
Teknik tes
Teknik tes yaitu teknik evaluasi yang menggunakan sejumlah
tes untuk mendapatkan data.
2.
Teknik non tes
Teknik non tes yaitu teknik evaluasi yang tidak menggunakan alat tes atau
soal-soal tes. Digunakan untuk mengukur segi afektif siswa, misalnya sikap,
motivasi, bakat, maupun minat. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui angket, wawancara,
maupun observasi atau inventory.
C.
Aktivitas Belajar
Dalam proses pembelajaran, seorang guru pada saat
menyajikan bahan ajar kepada siswa kerap kali menggunakan media agar
informasi/bahan ajar tersebut dapat diterima atau diserap dengan baik oleh para
siswa dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku baik.
Selain itu juga untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran membuat pembelajaran
lebih terfokus, perhatian siswa akan lebih tertuju pada media tersebut. Hal ini
berarti meningkatkan aktivitas belajar siswa dan terutama
mengurangi terjadinya verbalisme (salah penafsiran) terhadap bahan ajar yang
disampaikan pada diri siswa.
D.
Metode Sosiodrama
Keberhasilan suatu
pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat peraga/media, juga
dipengaruhi penggunaan metode yang tepat dan penelitian metode yang tepat oleh
guru. Karena kegagalan suatu pembelajaran bisa diakibatkan oleh penggunaan
metode yang tidak tepat dalam menyajikan materi kepada siswa. Dengan
memiliki pengetahuan umum mengenal sifat berbagai metode, seorang guru akan
lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dalam situasi dan kondisi yang
tepat.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kompetensi
dasar Mendeskripsikan anggota-anggota keluarga, penulis menggunakan metode
Sosiodrama.
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh
suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu
selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang
pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih
keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga
menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
1. Drill
wajar digunakan untuk :
a. Kecakapan motoris, misalnya :
menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya).
b. Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, mengurang
2. Hal-hal
yang perlu diperhatikan :
a.
Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka
diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.
b. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang
dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan.
c. Lama latthan harus disesuaikan dengan
kemampuan siswa.
d. Selingilah latihan agar tidak
membosankan.
e. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum
yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan
perorangan dibetulkan secara perorangan pula.
3.
Kelebihan :
a. Pengertian siswa lebih
luas melalui latihan berulang-ulang.
b. Siswa siap menggunakan
keterampilannya karena sudah dibiasakan
4. Kelemahan :
a. Siswa cenderung belajar
secara mekanis.
b. Dapat rnenyebabkan
kebosanan.
c. Mematikan kreasi siswa.
d. Menimbulkan verbalisme
(tahu kata-kata tetapi tak tahu arti).
E.
Media Gambar Komik
Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa.
Dalam
pembelajaran, media memiliki banyak fungsi/kegunaan antara lain untuk
mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi, sikap pasif siswa dalam belajar,
dan mengatasi keterbatasan fisik kelas. NEA (1969) mengartikan media
pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang
dengar, termasuk perangkat kerasnya.
Kegunaan media
dan alat peraga dalam mengatasi hambatan proses komunikasi antara lain untuk
mengatasi verbalisme (ketergantungan untuk menggunakan kata-kata lisan dalam
memberikan penjelasan) artinya dengan kata-kata lisan yang mungkin abstrak
dapat digambarkan dan dibantu dengan penggunaan media atau alat peraga sehingga
verbalisme dapat diminimalkan bahkan dapat ditiadakan, seperti pepatah a
picture worth a thousand word (satu gambar senilai dengan seribu
kata). Misalnya, menunjukkan benda
konkret berupa bahan makanan sebagai sumber energi akan membuat siswa
lebih tahu jenis energi, dari pada jika hanya
menceritakan saja.
Dalam mengatasi sikap pasif siswa, media pembelajaran
juga memiliki berbagai kegunaan, antara lain menimbulkan kegairahan belajar,
menfokuskan/menarik perhatian, memungkinkan atau setidaknya mendekatkan
interaksi langsung dengan lingkungan nyata, memberikan perangsang yang sama
untuk mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Keberhasilan suatu
pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat peraga/media, juga
dipengaruhi penggunaan metode yang tepat dan penelitian metode yang tepat oleh
guru. Karena kegagalan suatu pembelajaran bisa diakibatkan oleh penggunaan
metode yang tidak tepat dalam menyajikan materi kepada siswa.
F.
Materi
A.
Pengertian Air
Pengertian air adalah zat cair yang ada
dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang palingbanyak jumlahnya di bumi,
hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
B.
Sifat-sifat Air
1.
Air Menempati Ruang
Air mempunyai sifat menempati
ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air ituakan menempati ruang
dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka airakan
menempati ruangan dari botol.Percobaan:langkah-langkaha)ambillah gelas ataau
botol kosongb)isilah gelas dengan air hingga penuhC) apa yang terjadi dengan
air?Amatilah!Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol
atau gelas tersebut.
2.
Air Mempunyai
Berat
Air memiliki berat. contohnya apabila
sebuah ember yang kosong diisi air hingga penuh maka,apabila ember tersebut
diangkat akan terasa berat.Percobaan:Langkah-langkaha) ambillah ember kosong b)
angkatlah ember tersebut atau timbanglah berat ember. c} letakan ember dan
tuanglah air kedalamnya hingga penuh.d) angkatlah ember tersebut! apa yang
dirasakan? apakah berat ember sama dengan berat emberawal?Maka dapat
disimpulkan air itu memiliki berat.
3.
PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya
selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas ataubenda yang lain apabila
diamati permukaan air itu akan selalu datar.Percobaan:Melihat permukaan air
tenangLangkah-langkah
a) masukan
air dalam gelas
b) aduklah
air tersebut beberapa saat!
c) tunggu
hingga air tenang
d) bagaimana
permukaan air setelah tenang?Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan
selalu datar. Sifat permukaan air yangselalu datar digunakan oleh tukang
bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atautembok batu bata supaya
tidak miring.
4.
Air
Mengalir Ketempat Yang
Paling Rendah
Air mempuyai sifat mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya airsungai, air sungai
mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke tempat
yanglebih rendah.Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah papan dari kayu
b)miringkanlah papan tersebut lalu
tuangkan air pada papan tesebut
c)amatilah gerakan air!Kesimpulan Air
yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah,karena
air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5.
Air
Melarutkan Beberapa Zat
Air mempunyai sifat dapat melarutkan
beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalamair lalu diaduk-aduk maka
butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larutdalam
air. Percobaan:Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!Amati yang
terjadi!Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki
sifat dapat melarutkanbeberapa zat
.6. Air Menekan
Kesegala Arah
Air memiliki sifat menekan kesegala
arah. contohnya apabila kantong plastik diisi air lalukantong plastik tersebut
ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena airmemiliki sifat
menekan ke segala arah.Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambilah sebuah kantong plastik yang
besar
b) isilah kantong tersebut dengan air
hingga penuh
c) tusuklah kantong tersebut dengan
jarum.
d) amatilah apa yang
terjadi!Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk
dengan jarum, karena sirmemiliki sifat memekan kesegala arah.
7. Air Dapat
Berubah Wujud
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya
dalam pembuatan es batu, air yangdibungkus kantong plastik lalu di masukan
kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebutlama kelamaan akan berubah
wujud dari cair menjadi padat.ada beberapa perubahan wujud benda yaitu:1.
Pencairan/mencair yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.2. Pengembunan
yaitu perubahan dari gas menjadi cair.3. Penyubliman yaitu perubahan wujud dari
padat menjadi gas
Sumber: Prof.
Surya Yohanes.2006.IPA Dibuat Asyik. Jakarta: PT . Armandelta Selaras
BAB
III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN
A. Subyek
Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri ......................
Jumlah siswa kelas I ada 15 orang, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran
dengan siklus berulang adalah sebagai berikut:
a.
Tanggal 27 Juli 2012 konsultasi dan diskusi dengan supervisor tentang menyusun RPP, Identifikasi, dan
Lembar Observasi.
b.
Tanggal 7 Agustus 2012
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I.
c.
Tanggal 21Agustus2012
penyusunan laporan perbaikan pembelajaran siklus I.
d.
Tanggal 14 September 2012
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II
e.
Tanggal 20 September 2012 penyusunan
laporan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II.
B. Diskripsi
Perbaikan Pembelajaran Per Siklus
1. Pra
Siklus
a. Perencanaan
1. Meminta
ijin dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi
teman sejawat
4. Melakukan
pembelajaran
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran untuk mata
pelajaran IPA adalah
sebagai berikut.
1.
Pra KBM
a.
Guru Dan siswa Berdoa Bersama
b.
Guru Mengabsen siswa
c.
Guru menyiapkan Alat – alat
Pelajaran
d.
Guru mengkondisikan siswa agar
siap menerima pelajaran
2.
Kegiatan Awal
a.
Apersepsi
3.
Kegiatan Inti
a. secara
klasikal siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang anggota-anggota keluarga
b. siswa melakukan tanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c. setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menujukkan anggota-anggota keluarga
4.
Kegiatan akhir
a. Dengan
bimbingan Guru siswa menyimpulkan materi
b. Siswa
melaksanakan Evaluasi
c. guru
mengoreksi hasil evaluasi siswa
c. Pengamatan
Fokus Observasi :
1) Penyediaan
buku suku sumber : ada, tetapi tidak lengkap.
2) Penyediaan
alat peraga ada tetapi kurang relevan.
3) Penyampaian
informasi awal yang tentang materi yang dibahas : ada.
4) Pelaksanaan
apersepsi : ada.
5) Penggunaan
alat peraga secara optimal : tidak optimal.
6) Penggunaan
metode yang bervariasi : ya bervariasi, tetapi kurang relevan dengan materi.
7) Menyampaikan
kesimpulan materi : ya ada.
8) Pelaksanaan
evaluasi : ada.
9) Menilai
hasil evaluasi : ada.
10) Menganalisis
hasil evaluasi : ya ada.
d. Refleksi
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hasilnya masih jauh dari yang diharapkan,
atau nilainya jauh dari KKM yang ditentukan (KKM IPA adalah 60). Selain itu juga
aktivitas yang terlihat belum maksimal karena lebih dari 50 % jumlah siswa
masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran.
Melihat kenyataan yang sedemikian
rupa, maka penulis perlu melaksanakan
perbaikan siklus I.
2. Siklus
I
a. Perencanaan
1. Meminta ijin
dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi
teman sejawat
4. Melakukan
pembelajaran
b. Pelaksanaan
1.
Pra KBM
a.
Guru Dan siswa Berdoa Bersama
b.
Guru Mengabsen siswa
c.
Guru menyiapkan Alat – alat
Pelajaran
d.
Guru mengkondisikan siswa agar
siap menerima pelajaran
2.
Kegiatan Awal
a.
Apersepsi
Mengajukan
Pertanyaan yang mengarah pada materi :
Contoh : Kegiatan Inti
a. secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan
dari guru tentang anggota-anggota keluarga
b. secara
individual siswa bertanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c. setelah
melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
3.
Kegiatan Perbaikan
a. secara kelompok siswa melakukan Sosiodrama
dengan mencoba berperan menjadi anggota keluarga dan menunjukkan kedudukannya
dalam keluarga
b. secara individu siswa dapat menunjukkan anggota-anggota
keluarga
4.
Kegiatan akhir
a. Dengan bimbingan Guru siswa menyimpulkan
materi
b. Siswa melaksanakan Evaluasi
c. guru mengoreksi hasil evaluasi siswa
c. Pengamatan
Fokus observasi :
1) Peningkatan prestasi belajar melalui
metode Sosiodrama : ada.
2) Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar
melalui penggunaan media gambar gambar komik : ya ada, relevan.
3) Penyediaan buku sumber : ya ada, lengkap.
4) Penyedian alat peraga : ada.
5) Penyampaian informasi awal tentang materi
yang dibahas : ada.
6) Pelaksanaan apersepsi : ada
7) Penggunaan alat peraga secara optimal : ya
ada.
8) Penggunaan metode yang bervariasi : ya.
9) Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran :
ya.
10) Pelaksanaan evaluasi : ya.
11) Menilai hasilk evaluasi : ya.
12) Menganalisis nilai hasil evaluasi : ya ada.
d. Refleksi
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil perbaikan
pembelajaran IPA siklus I pada dasarnya sudah menunjukkan
adanya peningkatan yang signifikan, tetapi berdasarkan analisis, hasil latihan
kebanyakan siswa masih keliru dalam menunjukkan kedudukan matahari. Untuk itu
penulis memandang masih perlu melaksanakan
perbaikan siklus II.
3. Siklus
II
a. Perencanaan
1. Meminta ijin
dari Kepala Sekolah
2. Membuat RPP
3. Menghubungi
teman sejawat
4. Melakukan
pembelajaran
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran siklus II sama
dengan langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus I, langkah-langkah
perbaikan siklus II adalah sebagai berikut :
1.
Pra KBM
a.
Guru Dan siswa Berdoa Bersama
b.
Guru Mengabsen siswa
c.
Guru menyiapkan aat – alat
Pelajaran
d.
Guru mengkondisikan siswa agar
siap menerima pelajaran
2.
Kegiatan Awal
a.
Apersepsi
Mengajukan Pertanyaan yang mengarah
pada materi :
3.
Kegiatan Inti
a. secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan
dari guru tentang anggota-anggota keluarga
b. secara
individual siswa bertanya jawab tentang anggota-anggota keluarga
c. setelah
melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
4.
Kegiatan Perbaikan
a. Secara kelompok siswa
melakukan Sosiodrama dengan mencoba berperan menjadi anggota keluarga dan
menunjukkan kedudukannya dalam keluarga
b. secara individu siswa
dapat menunjukkan anggota-anggota keluarga
5.
Kegiatan akhir
a. Dengan bimbingan Guru siswa menyimpulkan
materi
b. Siswa melaksanakan Evaluasi
c. guru mengoreksi hasil evaluasi siswa
c. Pengamatan
Fokus observasi :
1) Peningkatan prestasi belajar melalui
metode Sosiodrama : ada.
2) Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar
melalui penggunaan media gambar gambar komik : ya ada, relevan.
3) Penyediaan buku sumber : ya ada, lengkap.
4) Penyedian alat peraga : ada.
5) Penyampaian informasi awal tentang materi
yang dibahas : ada.
6) Pelaksanaan apersepsi : ada
7) Penggunaan alat peraga secara optimal : ya
ada.
8) Penggunaan metode yang bervariasi : ya.
9) Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran :
ya.
10) Pelaksanaan evaluasi : ya.
11) Menilai hasilk evaluasi : ya.
12) Menganalisis nilai hasil evaluasi : ya ada.
d. Refleksi
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil perbaikan
pembelajaran IPA siklus
II pada dasarnya sudah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, maka
pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan tuntas.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, IG. A. K. dkk (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional (panduan).
Pusat
Penerbitan Univesitas Terbuka. Jakarta
Gatot Muhsetyo. Dkk (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta
Universitas Terbuka
Dra. M. G. Dwidjiastuti, M.Pd, dkk.
(1997). Strategi Belajar Mengajar. D II.
PGSD / Semester II, Surakarta,
Universitas Sebelas Maret.
Prof. Surya Yohanes.2006.IPA Dibuat Asyik.
Jakarta: PT . Armandelta Selaras
Wardani, IG, A.K. dkk (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Pusat
Penerbitasn Universitas Terbuka
Jakarta.
Sugandi Achmad Drs. M.Pd, dkk (2004)
Teori Pembelajaran, Semarang, UPT MKK
UNNES
Herhyanto, Nar. Hamid H. M. Akib
(2006). Statistika Dasar. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar